Benarkah Merokok dapat Menurunkan Kualitas Sperma?

 



“Kandungan bahan kimia dalam rokok dapat menyerang sel sperma dan memicu ketidakseimbangan pada sel sperma. Jadi, kebiasaan merokok bisa menurunkan kualitas sperma.”

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh U.S. National Library of Medicine menyebutkan kalau, merokok dapat menurunkan kualitas sperma dan volumenya. kualitas air mani. Pria yang aktif merokok memiliki lebih sedikit jumlah sperma dibanding yang tidak merokok sama sekali. Terutama saat ejakulasi, pria perokok hanya memiliki jumlah sperma yang sedikit dengan bentuk dan pergerakan yang tidak sempurna. 

Kandungan bahan kimia dalam rokok seperti tar dan nikotin, berpotensi masuk ke dalam aliran darah kemudian meracuni air mani dan menurunkan kualitas sperma. Pada pria yang lebih muda, zat-zat kimia ini malah bisa menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi.

Cara Rokok Merusak Sperma

Kandungan bahan kimia dalam rokok dapat menyerang sel sperma dan memicu ketidakseimbangan pada sel sperma, termasuk menurunnya kualitas sperma. 

Pada manusia terdapat dua protein penting yang dibawa oleh sel sperma yaitu protamine 1 dan protamine 2. Pria yang memiliki kebiasaan merokok berpotensi mengalami ketidakseimbangan pada kedua protein tersebut. Jika hal ini terjadi, maka risiko terjadinya kerusakan DNA menjadi semakin besar.

DNA yang rusak ini berbanding lurus dengan kerusakan sel sperma. Ketika pria mengeluarkan sperma yang rusak saat ejakulasi, maka proses pembuahan akan sulit berhasil. Kalaupun pembuahan terjadi,  kemungkinan besar tingkat keguguran yang terjadi semakin tinggi, dikarenakan kualitas sperma yang buruk.

Selain itu, merokok pun dapat menyebabkan tubuh kehilangan kemampuan dalam menangkal radikal bebas yang dapat merusak tubuh. Pada akhirnya, kegagalan menangkal radikal bebas ini juga berkontribusi pada menurunnya kualitas sperma.

Nah, berikut ini adalah cara kebiasaan merokok menurunkan kualitas sperma, yaitu:

  • Konsentrasi sperma

Konsentrasi sperma mengacu pada jumlah sperma yang ditemukan dalam jumlah air mani yang diukur. Menurut penelitian, terdapat penurunan konsentrasi sperma sebesar 23 persen pria yang merokok.

  • DNA Sperma

Sperma perokok telah meningkatkan fragmentasi DNA. DNA sperma yang rusak dapat menyebabkan masalah dengan pembuahan, perkembangan embrio, implantasi embrio, dan peningkatan tingkat keguguran. Pria yang merokok memiliki kadar hormon abnormal, yang dapat memengaruhi kesuburan.

  • Morfologi sperma

Morfologi sperma mengacu pada bentuk sperma. Sperma berbentuk aneh mungkin tidak bisa berenang cukup baik untuk mencapai sel telur dan mungkin tidak dapat membuahi sel telur. Pria yang merokok memiliki lebih sedikit sperma berbentuk sehat daripada non-perokok.

  • Motilitas sperma

Motilitas sperma mengacu pada kemampuan sperma. Jika sperma tidak bisa berenang dengan baik, sperma akan kesulitan mereka mungkin kesulitan mencapai sel telur dan membuahinya. Pria yang merokok mengalami penurunan motilitas sperma sebesar 13 persen. 

Selain itu yang sudah dijelaskan tadi,  merokok juga dapat memicu risiko disfungsi ereksi. Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Journal of Andrology, pria perokok dua kali lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi ketimbang yang tidak. 

Merokok juga Mengganggu Kesuburan Wanita

Tak hanya pada pria, rokok juga dapat memengaruhi serta mengganggu kesuburan wanita. Pada dasarnya merokok bisa menempatkan risiko gangguan kesehatan reproduksi baik pada pria maupun wanita.

Kalau kamu dan pasangan tengah merencanakan untuk segera memiliki momongan, maka berhenti merokok adalah hal yang harus kamu lakukan. Selain akan membantu keberhasilan program hamil, berhenti merokok pun dapat menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang.

Selain berhenti merokok, kamu dan pasangan juga sebaiknya mulai berpikir untuk menjauhi minuman beralkohol. Banyak penelitian yang telah mengonfirmasi bahwa sama seperti rokok, alkohol yang masuk ke dalam tubuh juga dapat mengganggu tingkat kesuburan, termasuk menurunkan kualitas sperma.

Hindari juga kondisi yang dapat memicu perasaan cemas, tertekan dan stres. Hal ini juga sangat berpengaruh dalam menentukan tingkat keberhasilan pasangan untuk hamil. 

Kamu dan pasangan harus mengetahui betul keadaan tubuh masing-masing, apakah siap untuk segera menjalani program hamil. karenanya, bila kehamilan berada dalam rencana selanjutnya, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan.

Pemeriksaan pada tingkat kesuburan juga harus sangat diperhatikan. Sebab bagi pasangan yang memiliki masalah kesuburan biasanya biasanya dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen antioksidan atau yang lainnya untuk membantu mengurangi stres oksidatif pada tubuh. Sumber : halodoc.com

LihatTutupKomentar

HISTATS